Selamat Datang Di Blog Alrinal Oktafiandi, WA: 082170390877 , Follow Instagram : @Alrinal_Oktafiandi

pesan pembuka

Rabu, 18 Desember 2013

Psikologi Keperawatan


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Sebagai mahasiswa program keperawatan, sudah seharusnya mengetahui tentang ilmu psikologi dalam keperawatan pasien karena peran psokologis seseorang selalu menyertai diri, sejak mulai merasakan sakit kemudian masuk rumah sakit hingga keluar dari rumah sakit dan sembuh, peran psikologis seseorang tersebut sangat besar. Ada salah satu penelitian yang mengatakan 80 % orang sakit itu akibat tekanan psikologis”. Bermula dari hal tersebut mahasiswa keperawatan harus mempelajari ilmu psikologi walaupun materi yang didapat tidak sedalam mahasiswa psikologi, bahkan hanya sebagian kecil saja. Dalam praktiknya mahasiswa keperawatan selalu berinteraksi dengan pasien baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya pasien yang harus dihadapi dengan kondisi psikologis yang berbeda-beda membuat materi psikologi wajib dikuasai agar dapat memberikan rasa nyaman terhadap pasien dalam membantu penyembuhan pasien.

B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pokok latar belakang yang telah diuraikan diatas , dirumuskan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1.      Apakah definisi psikologi keperawatan ?
2.      Apa peran dan bentuk pelaksanaan psikologi dalam dunia keperawatan?
3.      Apakah ciri – ciri   psikologi keperawatan?

C.    TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
1.      Menjelaskan definisi atau pengertian dari psikologi.
2.      Menjelaskan peran dan bentuk pelaksanaan psikologi dalam dunia keperawatan.
3.      Menjelaskan ciri – ciri psikologi keperawatan.















BAB II
PEMBAHASAN
A.    DEFINISI  PSIKOLOGI KEPERAWATAN
Psikologi berasal dari kata Psyche = Jiwa dan Logos = Ilmu. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Perbedaan Psikologi dengan Ilmu Jiwa yaitu, psikologi adalah istilah untuk ilmu pengetahuan yang diperoleh secara sistematis dan menggunakan metode ilmiah; sedangkan ilmu jiwa menurut norma-norma ilmiah modern yang merupakan istilah dalam bahasa indonesia berisi segala pemikiran, tanggapan, khayalan, dan spekulasi mengenai ilmu jiwa pada umumnya. Berikut ini pengertian psikologi menurut para ahli :
1.      S. Freud : Psikologi adalah ilmu tentang ketidaksadaran manusia.
2.      Descartes dan Wundt (Davidoff, 1981) : Psikologi adalah ilmu tentang kesadaran manusia.
3.      Branca (1964) & Sartain DKK (1967) : Psikologi adalah ilmu tentang tingkah laku (overt behavior &  inner behavior).
4.      Woodworth & Marquis (1975) : Psikologi adalah ilmu tentang aktivitas -aktivitas individu (motorik, kognitif dan emosional).
5.      Morgan dkk (1984) : Psikologi adalah ilmu tentang tingkah laku manusia dan hewan.

B.     PERAN DAN BENTUK PELAKSANAAN PSIKOLOGI DALAM DUNIA KEPERAWATAN

Berikut peranan psikologi dalam keperawatan:
1.      Terjalinnya hubungan interpersonal.
Hubungan interpersonal didukung oleh keterbukaan perawat. Perawat membuka diri tentang pengalaman yang berguna untuk terapi klien. Tukar menukar pengalaman ini memberikan keuntungan pada klien untuk mendukung kerjasama dan memberi dukungan. Melalui penelitiaan ditemukan bahwa peningkatan keterbukaan antara perawat dan klien menurunkan tingkat kecemasan perawat dan klien.
Tujuan terjalinnya hubungan interpersonal antara lain:
§  Menyenangkan hati klien.
§  Mengetahui dan mengerti pembicaraan.
§  Memberikan rasa puas pada klien.
§  Memberikan rasa aman pada pembicara.
§  Menunjukkan rasa saling percaya.
§  Menghargai pembicaraan.
2.      Komunikasi yang baik antara perawat dengan klien (empati).
Rasakan apa yang dirasakan klien. Perawat yang merasakan apa yang dirasakan klien akan mampu mengkomunikasikan dengan seluruh sikap tubuhnya kepada klien. Perawat menyampaikan bahwa ia sungguh mengerti perasaan, tingkah dan pengalaman klien, dan mengkomunikasikan pengertian itu kepada klien. Sehingga klien merasa bahwa ia dimengerti. Melalui penelitian, Mansfield mengidentifikasi perilaku verbal dan non verbal yang menunjukkan tingkat empati yang tinggi sebagai berikut:
a.       Memperkenalkan diri dengan klien.
b.      Kepala dan badan membungkuk kearah klien.
c.       Respon verbal terhadap pendapat klien, khususnya pada kekuatan dan sumber daya klien.
d.      Kontak mata dan respon pada tanda non verbal klien, misalnya nada suara, gelisah, ekspresi wajah.
e.       Tunjukkan perhatian, minat, kehangatan melalui ekspresi wajah.
f.       Nada suara konsisten dengan ekspresi wajah dan respon verbal.
3.      Adanya rasa saling percaya antara perawat dan klien.
Rasa saling percaya sangat dibutuhkan guna tercipta rasa percaya bahwa segala yang dilakukan perawat adalah untuk kesembuhan, kenyamanan dan keamanan klien sehingga tidak terjadi salah paham antara tugas-tugas perawat pada klien. Selain itu antara perawat dan klien dapat tercipta kedekatan layaknya keluarga sendiri. Hal ini berguna agar tercipta rasa nyaman dan aman pada klien.
4.      Adanya motivasi yang muncul dari perawat untuk mempercepat kesembuhan klien.
Motivasi yang datang dari perawat untuk klien antara lain:
a)    Menghindari sikap negatif.
Contoh :
·         Menyatakan hal-hal yang dapat menimbulkan kekhawatiran dan keputusasaan.
·         Menyinggung pasien.
·         Berkata kasar.
·         Merasa jijik atau aneh.

b)      Menghibur klien.
Contoh :
·         Menjaga selera humor.
·         Mengajak klien untuk bersenda gurau.
c)      Meyakinkan kesembuhan klien.
Contoh :
·         Berdo’a untuk kesembuhan klien.
·         Menyapa dengan senyuman.

Psikologi Keperawatan dikembangkan untuk memahami pengaruh psikologis terhadap bagaimana seseorang menjaga dirinya agar tetap sehat, dan mengapa mereka menjadi sakit dan untuk menjelaskan apa yang mereka lakukan saat mereka jatuh sakit. Selain mempelajari hal-hal tersebut di atas, psikologi keperawatan mempromosikan intervensi untuk membantu orang agar tetap sehat dan juga mengatasi kesakitan yang dideritanya.
Psikologi keperawatan tidak mendefinisikan “sehat” sebagai tidak sakit. Sehat dilihat sebagai pencapaian yang melibatkan keseimbangan antara kesejahteraan fisik, mental dan sosial. Psikologi keperawatan mempelajari seluruh aspek kesehatan dan sakit sepanjang rentang hidup. Psikologi keperawatan berfokus pada pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, seperti bagaimana mendorong anak mengembangkan kebiasaan hidup sehat, bagaimana meningkatkan aktivitas fisik, dan bagaimana merancang suatu kampanye yang dapat mendorong orang lain memperbaiki pola makannya.
Psikologi keperawatan juga mempelajari aspek-aspek psikologis dari pencegahan dan perawatan sakit. Seorang psikolog kesehatan misalnya, membantu mereka yang bekerja di lingkungan yang memiliki tingkat stress yang tinggi untuk mengelola stress dengan efektif, sehingga tekanan yang dialami di lingkungan kerja tidak mempengaruhi kesehatan mereka. Seorang psikolog kesehatan juga dapat bekerja dengan mereka yang sedang menderita suatu penyakit agar dapat menyesuaikan mental dan fisik mereka dengan penyakit tersebut atau untuk mematuhi treatment yang dirancang oleh dokter yang merawatnya.
Psikologi keperawatan juga berfokus pada etiologi dan kaitannya dengan kesehatan, sakit dan disfungsi. Etiologi merujuk pada asal dan penyebab sakit, dan psikolog kesehatan secara khusus tertarik pada faktor-faktor perilaku dan sosial yang menyumbang kesehatan dan sakit dan disfungsi. Faktor-faktor tersebut meliputi kebiasaaan yang merusak atau menunjang kesehatan seperti konsumsi alkohol, merokok, olahraga, mengenakan sabuk pengaman, dan cara-cara ‘berkawan’ dengan stress.
Peranan Psikologi dalam dunia keperawatan sangat besar. Hal tersebut disebabkan karena peran psokologis seseorang selalu menyertai diri, sejak mulai merasakan sakit kemudian masuk rumah sakit hingga keluar dari rumah sakit dan sembuh. Psikologi keperawatan menganalisa dan berusaha meningkatkan system perawatan kesehatan dan merumuskannya dalam kebijakan kesehatan.Selain itu, dengan ilmu psikologi kita dapat lebih memahami kepribadian dan tingkah laku pasien sehingga kita dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan sudut pandang yang berbeda.


C.    CIRI – CIRI   PSIKOLOGI KEPERAWATAN

1. Mempunyai objek tertentu
·         Obyek material = Manusia
·         Obyek formal = Jiwa/psikis

2.      Metode pendekatan/penelitian tertentu
3.      Sistematika yang teratur
4.      Mempunyai sejarah atau riwayat tertentu.

D.    CONTOH APLIKASI  PSIKOLOGI KEPERAWATAN

1.      Mengadakan deskripsi (menggambarkan secara jelas masalah yang dipersoalkan).
2.      Menerangkan (menjelaskan keadaan yang mendasari terjadinya peristiwa tersebut).
3.      Menyusun teori (mencari dan merumuskan hubungan keadaan satu dengan keadaan lainnya).
4.      Prediksi (meramalkan gejala atau peristiwa yang akan terjadi).
5.      Pengendalian (mengatur peristiwa atau gejala).









BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Peranan Psikologi dalam dunia keperawatan sangat besar. Hal tersebut disebabkan karena peran psikologis seseorang selalu menyertai diri, sejak mulai merasakan sakit kemudian masuk rumah sakit hingga keluar dari rumah sakit dan sembuh, peran psikologis seseorang tersebut sangat besar. Selain itu, dengan ilmu psikologi kita dapat lebih memahami kepribadian dan tingkah laku pasien sehingga kita dapat menyeleseikan masalah tersebut dengan sudut pandang yang berbeda.

B.     Saran
Dalam penulisan makalah  ini penulis banyak kesalahan ataupun kekurangan untuk itu penulis membutuhkan kritik dan saran dari pembaca guna untuk membangun dan memperbaiki  demi kesempuraan  makalah  ini.











DAFTAR PUSTAKA

diakses tgl 29 November 2013 pkl. 17.50 WIB

diakses tgl  1 Desember 2013 pkl. 17.50 WIB

Arif, Syamsir. 1987. Psikologi Keperawatan. Jakarta : PHiβETA.
Saputra, Ade. 2001. Ilmu Psikologi Paramedis. Bandung: Pustaka Setia.