Selamat Datang Di Blog Alrinal Oktafiandi, WA: 082170390877 , Follow Instagram : @Alrinal_Oktafiandi

pesan pembuka

Sabtu, 01 September 2018

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN LUKA BAKAR


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PERAWATAN LUKA BAKAR

Pengertian
Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas (misalnya : api, air panas, listrik) atau zat-zat yang bersifat membakar (misalnya : asam kuat dan basa kuat).
§  Mencegah masukan kuman-kuman dan kotoran kedalam luka
§  Mencegah sekresi yang berlebihan
§  Mengurangi rasa sakit
§  Mengistirahatkan bagian tubuh yang luka atau sakit
§  Merawat semua derajat luka bakar sesuai dengan kebutuhan
Tujuan
1.      Mencegah terjadinya infeksi
2.      Mengangkat jaringan nekrotik
Kebijakan
Dokter atau perawat harus melaksanakan langkah-langkah sesuai prosedur.
Prosedur
A.      Persiapan Alat :
1.      Alat pelindung diri (masker, sarung tangan, scort)
2.      Set ganti balutan steril
3.      Sepuit 10 cc
4.      Kasa steril
5.      Verband sesuai dengan ukuran kebutuhan
6.      Bengkok
7.      Obat-obatan sesuai program
8.      NaCl 0,9 % / aquadest

B.       Pelaksanaan
Tahap orientasi
1.      Memberikan salam kepada pasien/keluarga sebagai pendekatan therapeutic
2.      Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
3.      Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan akan dilakukan
Tahap kerja
1.      Menjaga privacy
2.      Membuka peralatan yang telah disediakan di dekat pasien
3.      Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan, scort).
4.      Mengatur posisi klien di bed tindakan supaya  luka dapat terlihat jelas dan mudah dilakukan perawatan luka
5.      Bila luka bakar tertutup pakaian maka minta ijin untuk membuka pakaian supaya luka terlihat jelas dan membuka pakaian dengan hati-hati, bila sulit basahi dengan NaCl 0,9%.
6.      Membersihkan luka bakar  dengan cara mengirigasi yaitu dengan cara mengaliri bagian luka menggunakan NaCl 0,9% dengan meletakan bengkok di bawah luka terlebih dahulu..
7.      Melakukan debridement bila terdapat jaringan nekrotik dengan cara memotong bagian nekrotik dengan mengangkat jaringan nekrotik menggunakan pinset chirurgis dan  digunting dengan  gunting chirurgis mulai dari bagian yang tipis menuju ke bagian tebal.
8.      Bila ada bula dipecah dengan cara ditusuk dengan jarum spuit steril sejajar dengan  permukaan kulit dibagian pinggir bula kemudian dilakukan pemotongan kulit bula dimulai dari pinggir dengan menggunakan gunting dan pinset chirugis.
9.      Mengeringkan luka dengan  cara mengambil kasa steril dengan pinset anatomis lalu kasa steril ditekankan pelan-pelan sehingga luka benar-benar dalam kondisi kering.
10.  Memberikan obat topical sesuai luas luka dengan menggunakan dua jari  yang telah diolesi obat tersebut.
11.  Menutup luka dengan kasa steril dan memasang  plester dengan digunting sesuai ukuran kemudian ditempelkan di atas kasa steril.
12.  Menjelaskan bahwa perawatan luka telah selesai.
13.  Membersihkan alat  medis dan membersihkan sampah medis.
14.  Mengobservasi keadaan umum pasien  :
a.       Tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan
b.      Melaporkan segera kepada dokter bila terdapat perubahan keadaan umum
Tahap terminasi
1.      Mengevaluasi dari hasil tindakan yang telah dilakukan
2.      Berpamitan dengan pasien/keluarga
3.      Membereskan dan mengembalikan alat ke tempat semula
4.      Mencuci tangan
5.      Mencatat kegiatan yang telah dilakukan dalam lembar catatan keperawatan
Unit terkait
Unit Gawat Darurat / UGD.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar