I.
PERTANYAAN
1. Sebutkan jenis penyakit kelamin dan faktor
penyebab dan bagaimana cara mengatasinya
2. Sebutkan jumlah kromosom berbagai jenis
makhluk hidup minimal 20 macam?
3. Jelaskan proses penyerapan zat makanan oleh
tubuh dan organ organ – organ apa saja yang dilibatkan ?
4. Jelaskan gangguan sistem pencernaan pada
manusia serta faktor penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
5. Jelaskan kelainan dan penyakit pernafasan dan
faktor yang mempengaruhinya?
II.
JAWABAN
1.
Penyakit kelamin dan faktor penyebab serta
cara mengatasinya adalah sebagai berikut:
a) Gonorrhea & Chlamydia
Disebabkan
oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari sampai beberapa minggu setelah
hubungan intim dengan orang yang terjangkit penyakit kelamin ini. Pada pria,
penyakit kelamin ini menyebabkan keluarnya cairan dari kemaluan pria. Buang air
kecil dapat terasa sakit. Gejala-gejala ini dapat terasa berat atau tidak
terasa sama sekali. Gejala-gejala gonorrhea pada wanita biasanya sangat ringan
atau tidak terasa sama sekali, tetapi kalau tidak diobati penyakit kelamin ini
dapat menjadi parah dan menyebabkan kemandulan. Penyakit kelamin ini dapat
disembuhkan dengan antibiotik bila ditangani secara dini.
Pencegahan
v
Cara yang paling pasti untuk mencegah
penyebaran penyakit menular seksual adalah dengan tidak melakukan hubungan
seks.
v
Berhubungan seks secara monogami,
pastikan pasangan tidak terinfeksi.
v
Penggunaan kondom dapat mengurangi
risiko penularan penyakit.
v
Pastikan toilet yang digunakan
higienis, hindari penggunaan toilet duduk di tempat umum.
v
Segera obati bila ada keluhan seperti
di atas.
Cara mengatasi
Terapi awal adalah pemberian antibiotik. Bila keadaan tidak membaik, karena
ada beberapa golongan antibiotik yang sudah resisten terhadap gonore yaitu quinolones, Penisilin, Tetrasiklin, dan obat-obat golongan sulfa. Bila demikian, disarankan untuk kultur dari spesimen, serta
mengganti golongan obat tersebut
b)
Herpes
Disebabkan oleh
virus, dapat diobati tetapi tidak dapat disembuhkan. Gejala timbul antara 3 sampai
10 hari setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit kelamin ini.
Awal muncul seperti lecet yang kemudian
terbuka menjadi lubang kecil dan berair. Dalam 5 sampai 10 hari gejala hilang.
Virus menetap dalam tubuh dan dapat timbul lagi sesuatu saat, dan kadang-kadang
sering. Wanita kerap kali tidak sadar bahwa ia menderita herpes karena lecet
terjadi di dalam vagina.
c)
Infeksi Jamur
Disebabkan
oleh jamur. Menyebabkan kegatalan berwarna merah di bawah kulit pria yang tidak
disunat. Pada wanita akan ke luar cairan putih kental yang menyebabkan rasa
gatal. Dapat disembuhkan dengan krim anti jamur.
Cara
mengatasinya
Teknik pencegahan yang paling biasa dilakukan
adalah dengan mengeringkan bagian pantat dan daerah sekitar kemaluan setelah
mandi. Meskipun, menurut Laxmi V. Baxi, M.D wakil ketua jurusan gynekologi pada
Colimbia Presbyterian Medical Center New York, kunci untuk menghindari infeksi
jamur yaitu menjauhkan vagina dari kelembaban. Untuk mencegah infeksi jamur dan
mengurangi gejala, Baxi merekomendasikan sebagai berikut:
Pakailah celana dalam yang terbuat dari cotton. Hindari celana panjang dan celana pendek yang ketat. Ganti pakaian segera setelah berolahraga. Lepaskan pakaian renang yang basah setelah anda berenang. Hindari makanan yang banyak mengandung gula (gula akan menumbuhkan jamur sehingga perempuan yang sedang melakukan pengobatan harus mengubah pola makannya). Mengganti pembalut sesering mungkin. Menahan diri dari aktivitas seksual ketika sedang diagnosa infeksi jamur; hubungan seks akan meningkatkan infeksi. Jangan gunakan sprai kesehatan wanita, produk ini dapat mengubah keseimbangan pH dalam vagina, yang dapat memicu infeksi.
Pakailah celana dalam yang terbuat dari cotton. Hindari celana panjang dan celana pendek yang ketat. Ganti pakaian segera setelah berolahraga. Lepaskan pakaian renang yang basah setelah anda berenang. Hindari makanan yang banyak mengandung gula (gula akan menumbuhkan jamur sehingga perempuan yang sedang melakukan pengobatan harus mengubah pola makannya). Mengganti pembalut sesering mungkin. Menahan diri dari aktivitas seksual ketika sedang diagnosa infeksi jamur; hubungan seks akan meningkatkan infeksi. Jangan gunakan sprai kesehatan wanita, produk ini dapat mengubah keseimbangan pH dalam vagina, yang dapat memicu infeksi.
d)
Syphilis ( Raja
Singa )
Disebabkan
oleh bakteria.. Luka terlihat seperti lubang pada kulit dengan tepi yang lebih
tinggi. Pada umumnya tidak terasa sakit. Luka akan hilang setelah beberapa
minggu, tetapi virus akan menetap pada tubuh dan penyakit kelamin ini dapat
muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh Lecet-lecet ini akan hilang juga,
dan virus akan menyerang bagian tubuh lain. Syphilis dapat disembuhkan pada
tiap tahapan dengan penicillin. Pada wanita lesi dapat tersembunyi pada vagina.
Syphilis merupakan penyakit kelamin ini bersifat menular dan dapat menyerang
pria maupun wanita. Gejalanya muncul dengan rentang 3 sampai dengan 3 bulan
setelah berhubungan intim. Meski penyakit ini dapat disembuhkan dengan
penicilin namun penularannya sangat rentan terjadi tidak terbatas pada alat
kelamin saja melainkan dapat menjangkiti seluruh tubuh
e)
Vaginistis
Infeksi pada
vagina yang biasanya menyebabkan keluarnya cairan dari vagina yang berbau dan
menimbulkan ketidaknyamanan. Disebabkan oleh berbagai jenis bakteri (bakteri
gonorrhea, chlamydia) atau jamur. Juga dapat disebabkan oleh berbagai bakteri
tidak berbahaya yang memang menetap pada vagina. Dapat diselidiki dengan
meneliti cairan vagina tersebut dengan mikroskop. Pada umumnya dapat
disembuhkan dengan obat yang tepat sesuai dengan penyebabnya.
f)
Bisul Pada Alat
Kelamin
Disebabkan oleh
virus (Virus Human Papilloma atau HPV). Muncul berupa satu atau banyak bisul
atau benjolan antara sebulan sampai setahun setelah berhubungan intim dengan
penderita penyakit kelamin tersebut. Pada umumnya tidak dapat terlihat pada
wanita karena terletak di dalam vagina, atau pada pria karena terlalu kecil.
Dapat diuji dengan lapisan cuka, Dapat berakibat serius pada wanita karena
dapat menyebabkan kanker cervix. Bisul pada kelamin ini dapat disembuhkan,
wanita harus menjalankan pap smear setiap kali berganti pasangan intim.
g)
Kutu Kelamin
Sangat kecil
(lebih kecil atau sama dengan 1/8 inch), berwana kelabu kecoklatan, menetap
pada rambut kemaluan. Dapat disembuhkan dengan obat cair yang digosokkan pada
rambut kelamin.
h)
Kutu Di Bawah
Kulit
Mirip dengan kutu
kelamin, tetapi ukurannya lebih kecil dan menetap di bawah kulit. Menyebabkan
luka-luka kecil dan gatal di seluruh tubuh. Diobati dengan obat cair yang
diusapkan ke seluruh tubuh. Pakaian, seprei dan handuk harus dicuci setelah
pengobatan, karena kutu dapat menetap pada kain-kain terebut.
i)
Aids (Acquired
Immune Deficiency Syndrome)/Hiv Disease
Penyakit
kelamin akibat hubungan intim yang paling serius, menyebabkan tidak bekerjanya
sistim kekebalan tubuh. Tidak ada gejala yang nyata tanpa penelitian darah.
Dapat menyebabkan kematian setelah sepukuh tahun setelah terinfeksi virus HIV,
tetapi pengobatan (red : tidak menyebuhkan secara total) telah ditemukan.
Disebarkan melalui hubungan intim dan pemakaian jarum suntik secara bersamaan.
pencegahan
Tiga jalur utama (rute) masuknya virus HIV ke
dalam tubuh ialah melalui hubungan seksual, persentuhan (paparan) dengan cairan atau
jaringan tubuh yang terinfeksi, serta dari ibu ke janin atau bayi selama periode sekitar kelahiran
(periode perinatal). Walaupun HIV dapat ditemukan pada air liur, air mata dan urin orang yang terinfeksi, namun tidak
terdapat catatan kasus infeksi dikarenakan cairan-cairan tersebut, dengan
demikian risiko infeksinya secara umum dapat diabaikan
2. Jumlahkromosommakhlukhidupadalah sebagai berikut:
No
|
Jenis Makhluk Hidup
|
Jumlah Kromosom
|
No
|
Jenis Makhluk Hidup
|
Jumlah Kromosom
|
1
|
Nyamuk
|
6
|
21
|
Kapang Penicillium
|
4
|
2
|
Lalat buah
|
12
|
22
|
Jamur
|
34
|
3
|
Lalat rumah
|
56
|
23
|
Ragi
|
16
|
4
|
Ulat sutra
|
36
|
24
|
Bawang
|
24
|
5
|
Bintang laut
|
94
|
25
|
Padi
|
20
|
6
|
Ikan mas
|
26
|
26
|
Jagung
|
48
|
7
|
Katak
|
82
|
27
|
Tembakau
|
24
|
8
|
Kalkun
|
78
|
28
|
Tomat
|
48
|
9
|
Ayam
|
80
|
29
|
Kentang
|
52
|
10
|
Merpati
|
42
|
30
|
Kapas
|
14
|
11
|
Tikus sawah
|
40
|
31
|
Ketimun
|
22
|
12
|
Tikus rumah
|
38
|
32
|
Buncis
|
14
|
13
|
Kucing
|
78
|
33
|
Kacang polong
|
18
|
14
|
Anjing
|
62
|
34
|
Lobak
|
18
|
15
|
Keledai
|
60
|
35
|
Kubis
|
32
|
16
|
Lembu
|
64
|
36
|
Ceri
|
24
|
17
|
Kuda
|
48
|
37
|
Cemara
|
24
|
18
|
Kera
|
48
|
38
|
Hidra
|
32
|
19
|
Simpanse
|
46
|
39
|
Tebu
|
86
|
20
|
manusia
|
46
|
40
|
Bunga matahari
|
34
|
3.
Proses penyerapan dan organ organ yang
digunakan ialah :
Adapun proses pencernaan makanan meliputi
hal-halberikut.
1) Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh
melalui mulut.
2) Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
3) Deglutisi: proses menelan makanan di
kerongkongan.
4) Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul
yang lebihsederhana dengan bantuan enzim, terdapat di lambung.
5) Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus
halus.
6) Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah
tidak berguna
untuk tubuh melalui anus.
untuk tubuh melalui anus.
Mekanisme Penyerapan
Absorpsi zat gizi
(nutrient) terjadi terutama di usus
halus (90%), dan sisanya (10%) di dalam lambung dan usus besar. Terdapat dua
jenis gerakan yang terjadi di dalam usus halus, yaitu :
·
Gerakan
segmental adalah gerakan yang memisahkan segmen usus yang satu dengan yang
lain. Hal ini memungkinkan chyme dari lambung bergerak maju mundur dengan
tendensi yang menyebabkan chyme tercampur dengan enzim-enzim pencernaan dan
berkontak dengan mukosa usus untuk diabsorpsi. Setelah makanan diabsorpsi,
segmentasi berkurang dan diganti dengan gerakan peristaltik yang akan mendorong
makanan menuju distal.
·
Gerakan
pendulum atau ayunan menyebabkan isi usus bercampur.Semua nutrien yang
diabsorpsi terjadi melalui membran plasma sel. Villi-villi usus halus merupakan
tempat terjadinya absorpsi karena pada bagian ini terdapat pembuluh darah
kapiler dan pembuluh limfe yang akan mengirim zat-zat makanan ke seluruh tubuh.
Mekanisme penyerapan yang terjadi di usus halus, yaitu pasif-difusi dan
aktif-difusi. Penyerapan secara pasif-difusi, yaitu penyerapan yang berlangsung
menurut hukum keseimbangan osmosis dan difusi dimana diketahui zat-zat makanan
akan mengalir dari yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi
rendah. Sedangkan penyerapan aktif-difusi, yaitu proses penyerapan yang
membutuhkan energi.
·
SaluranPencernaanManusia
|
2. Esofagus
|
4 Intestinum
|
6. Rectum
|
7. Anus
|
5. Colon
|
3. Ventrikulus
|
1. Cavumoris
|
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
Organ
pencernaan
A. SaluranPencernaan :
1. Mulut
2. Kerongkongan (Esofagus)
3. Lambung (Ventrikulus)
4. Usushalus (Intestinum)
5. Ususbesar (Kolon)
6. Anus
B. KelenjarPencernaan
1. KelenjarLudah
2. Hati
3. Pankreas
Organ
Penyerapan
1. Usus halus
Usushalusterbagiatas 3 bagianyaitu : duodenum (usus 12 jari), jejunum (usus kosong)danilleum (usus
penyerapan)
Makanan yang
telahdicerna di lambungberbentukKhimdanakanmasukkeusushalusmelaluisfinkter
pylori. Padapermukaanusushalusterdapattonjolan-tonjolan yang
disebutVili.Fungsiviliadalahmemperluasbidangpenyerapanusushalussehingga proses
absorbsimakananmenjadilebihmaksimal.
2. Lambung
Makanan di lambung secara mekanik dengan
cara diremas-remas dan secara kimiawi oleh enzim lambung. Terdiridari 3
bagian, yaitu :bagian tengah (fundus), bagian atas (kardiak)danbagian bawah (pylorus). Dindinglambungmenghasilkanhormon
gastrin dangetahlambung.Gastrin berfungsimerangsangdindinglambung agar
mensekresikangetahlambung.GetahlambungmengandungHCl, enzim Pepsin, lipase dan
renin yang berfungsimencernasecarakimiawi.
3. Usus Besar
Usus besar
terdiri dari dua bagian yaitu
Ø Usus tebal yang terdiri dari tiga bagian yaitu colon
ascendent, colon transcendent, dan colon descendent.
Ø Poros usus (rektum)
Fungsi usus besar :
o MembusukkansisamakanandibantuolehbakteriEscherichia
colimenjadiFeses.
o Dalamususbesarterjadi proses penyerapan air yang
masihtersisapadamakanan, sehinggafesesmenjadipadat.
Fesesakandidorongmendekatiporosusus (rektum),sehinggatimbulrangsanganbuang air
besar (defekasi). Akhirnyafesesdikeluarkandaritubuhdarilubang yang disebut
anus.
o Menyerap garam
mineral yang masih diperlukan oleh tubuh
a) Karies pada Gigi (Dental Caries)
Orang
mengenal karies gigi sebagai "gigi berlubang". Lubang
terbentuk karena lapisan email gigi terkikis oleh asam yang dihasilkan
oleh bakteri. Ketika sisa-sisa makanan tertinggal di sela-sela gigi, sisa-sisa
makanan tersebut akan menjadi media pertumbuhan bakteri. Bakteri mencerna
sisa makanan tersebut dan menghasilkan asam. Asam inilah yang mengikis
lapisan email gigi. Jika lubang ini telah mencapai bagian rongga
pulpa, tempat jaringan saraf dan pembuluh darah, gigi akan terasa sakit
dan mengganggu.Untuk mencegahnya, gosoklah gigimu setelah makan.
b) Ulkus (Tukak Lambung/Maag)
Mag adalah peradangan yang
terjadi pada dinding lambung. Hal tersebut disebabkan asam (HCl) yang
dihasilkan lambung terlalu banyak sehingga mengikis dinding lambung.
Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa ulkus dapat disebabkan
oleh bakteri Makan yang teratur dapat mencegah terjadinya mag.
Maag
bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total, maag adalah penyakit yang
dapat kambuh apabila si penderita tidak makan teratur, terlalu banyak makan,
atau sebab lain. Biasanya untuk meredakan atau menyembuhkannya penderita harus
mengkonsumsi obat jika diperlukan. Tetapi maag dapat di cegah, yaitu dengan
cara makan teratur, makan secukupnya, cuci tangan sebelum makan dan jangan
jajan sembarangan.
Obat-obatan
untuk sakit maag umumnya dimakan dua jam sebelum makan
dan dua jam sesudah makan. Adapun dengan tujuan obat dikonsumsi dua jam sebelum
makan yaitu untuk menetralisir asam lambung, karena pada saat tersebut
penumpukkan asam lambung sudah sangat banyak dan didalam lambung penderita
pasti telah terjadi luka-luka kecil yang apabila terkena asam akan terasa
perih. Kemudian obat yang diminum dua jam sesudah
makan bertujuan untuk melindungi dinding lambung dari asam yang terus
diproduksi. Akhirnya dua jam setelah makan, asam yang di lambung akan terpakai
untuk mencerna makanan sehingga sudah ternetralisir dan tidak akan melukai
dinding lambung.
Obat-obatan yang
biasanya digunakan:
2.
Pompa Proton pencegah pertumbuhan
bakteri(Menghentikan produksi asam lambung dan menghambat infeksi bakteri
helicobacter pylori)
3.
Agen Cytoprotektif (Melindungi jaringan mukosa
lambung dan usus halus)
4.
Obat anti sekretorik (Mampu menekan sekresi
asam)
5.
Pankreatin (Membantu pencernaan lemak,
karbohidrat, protein dan mengatasi gangguan sakit pencernaan seperti perut
kembung, mual, dan sering mengeluarkan gas)
6.
Ranitidin (Mengobati tukak lambung)
7.
Simetidin (Mengobati dispepsia)
Selain itu
penyakit ini dipercaya memiliki beberapa jenis minuman dan makanan yang kurang
baik untuk dikonsumsi yaitu:
1.
Minuman yang merangsang pengeluaran asam
lambung antara lain : kopi, anggur putih, sari buah sitrus, dan susu.
2.
Makanan yang sangat asam atau pedas seperti cuka, cabai, dan merica (makanan yang merangsang
perut dan dapat merusak dinding lambung).
3.
Makanan yang sulit dicerna dan dapat
memperlambat pengosongan lambung. Karena hal ini dapat menyebabkan peningkatan
peregangan di lambung yang akhirnya dapat meningkatkan asam lambung antara lain
makanan berlemak, kue tar, coklat, dan keju.
4.
Makanan yang melemahkan klep kerongkongan
bawah sehingga menyebabkan cairan lambung dapat naik ke kerongkongan seperti alkohol, coklat, makanan tinggi lemak, dan gorengan.
c) Diare
Diare
merupakan gangguan yang disebabkan infeksi pada kolon. Infeksi ini terjadi
karena bakteri tertentu (misalnya E.coli, V.cholerae,
dan Aeromonas sp.) melimpah jumlahnya. Hal tersebut mengganggu
proses penyerapan air sehingga feses keluar dalam bentuk cair. Beberapa cara
penggulangan diare antara lain:
1. Jaga hidrasi
dengan elektrolit yang seimbang.
Ini merupakan cara paling sesuai di kebanyakan kasus diare, bahkan disentri. Mengkonsumsi
sejumlah besar air yang tidak diseimbangi dengan elektrolit yang dapat dimakan
dapat mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit yang berbahaya dan dalam
beberapa kasus yang langka dapat berakibat fatal (keracunan air).
2. Mencoba makan
lebih sering tapi dengan porsi yang lebih sedikit, frekuensi teratur, dan
jangan makan atau minum terlalu cepat.
3. Cairan intravenous: kadangkala,
terutama pada anak-anak, dehidrasi dapat mengancam
jiwa dan cairan intravenous mungkin dibutuhkan.
4. Terapi rehidrasi oral: Meminum solusi
gula/garam, yang dapat diserap oleh tubuh. Dan Menjaga
kebersihan dan isolasi: Kebersihan tubuh merupakan faktor utama dalam membatasi
penyebaran penyakit.
Pencegahan
Sebuah vaksin
rotavirus memiliki potensi untuk mengurangi jumlah penderita diare [1]. Saat ini ada
dua vaksin berlisensi untuk menghadapi rotavirus. Vaksin rotavirus yang lainnya
seperti, Shigella, ETEC, dan Cholera sedang dikembangkan,
vaksin ini juga berfungsi untuk mencegah penularan diare.
Karena tangan merupakan salah
satu bagian tubuh yang paling sering melakukan kontak langsung dengan benda
lain, maka sebelum makan disarankan untuk mencuci tangan dengan sabun. Sebuah hasil
studi Cochrane menemukan bahwa dalam gerakan-gerakan sosial yang dilakukan
lembaga dan masyarakat untuk membiasakan mencuci tangan menyebabkan penurunan
tingkat kejadian yang signifikan pada diare. Oleh karena itu, biasakan mencuci
tangan sebelum makan dengan sabun. Lakukan hal yang sama setelah selesai buang
air besar. Usahakan meminum air yang sudah direbus hingga mendidih agar semua
bakteri penyakit tidak masuk ke dalam tubuh. Segera bersihkan tempat tinggal
dari sisa sampah jika terjadi bencana alam. Segera buang tumpukan sampah agar
tidak menggunung dan jadi sarang penyakit.
d) Sembelit
(Konstipasi)
Jika
pada kasus diare air tidak terserap sempurna, kasus sembelit
terjadi sebaliknya, air justru terlalu banyak terserap. Gerak peristaltik
usus halus yang terlalu lambat juga dapat menjadi penyebabnya. Semakin
lama feses berada di dalam usus besar, semakin banyak air yang terserap
sehingga feses menjadi sangat keras dan sukar
dikeluarkan. Mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan dan
sayur-sayuran dapat mengurangi gangguan ini. Serat tidak tercerna oleh
tubuh kita dan cenderung mampu menyimpan air dibandingkan jenis makanan
yang lain.
Pengobatan
Jogging merupakan salah satu olahraga yang
dapat meredakan dan mencegah sembelit.
Pengobatan dan
peredaan konstipasi secara alami dapat dilakukan dengan pengubahan pola
makan menjadi lebih sehat, rajin berolahraga, memijat perut
dan punggung,[3] minum air putih
sebanyaknya, meminum minuman prebiotik dan probiotik, atau
membiasakan diri untuk buang air besar setiap hari dengan membuat jadwal buang
air besar yang disebut bowel training. Terapi tertawa juga dapat
dilakukan, karena dengan tertawa otot perut secara refleks bergerak sehingga
perut terpijat sehingga
merangsang gerakan peristaltik usus dan melancarkan buang air besar.
Konstipasi dapat
juga diredakan atau diatasi dengan merendam kaki ke dalam air
dingin. Kaki direndam sampai terasa cukup dingin. Terapi ini juga dapat
mengatasi kaki pegal, pendarahan hidung, dan insomnia.Sedangkan dengan
cara sedikit dipaksa yang biasanya untuk penderita obstipasi, yaitu
dengan mengonsumsi obat pencahar disebut laksatif
(yang kadang-kadang menyebabkan perut terasa melilit berlebihan,
tinja berbentuk cair, atau bahkan ketergantungan obat pencahar), penghisapan
tinja atau feses dengan alat khusus, terapi serat, dan pembedahan
(walaupun pilihan ini cukup jarang dilakukan).
Tekanan di dalam
saluran pencernaan penderita kosntipasi terlalu rendah untuk mendorong keluar
tinja dari dalam usus. Agar tekanannya menjadi tinggi, bagian atas usus perlu
dibuat agar bertekanan lebih tinggi daripada bagian bawahnya, yakni dengan
menempelkan air es di perut dan air hangat di pantat. Hal ini biasanya diterapkan
untuk konstipasi yang datang secara tiba-tiba.[5]
Agar penderita
konstipasi dapat cepat sembuh, maka penderita dilarang:
·
Menahan buang air besar.
·
Mengkonsumsi makanan siap saji dan bersifat
panas.
·
Makan dalam porsi yang banyak.
·
Mengkonsumsi makanan atau minuman dingin.
e) Radang Usus Buntu (Appendicitis)
Radang usus buntu sering
disebabkan oleh bakteri. Hal ini dapat terjadi karena adanya penyumbatan
usus buntu oleh tinja yang mengeras atau zatzat asing lainnya (misalnya,
biji-bijian). Appendicitis dapat menyebabkan usus buntu
bengkak, membusuk, dan pecah.
Appendicitis merupakan nama
penyakit yang menyerang usus buntu. Appendicitis terjadi ketika appendix,
nama lain dari usus buntu telah meradang dan membuatnya rentan pecah,
ini termasuk darurat medis serius. Operasi dilakukan untuk penyembuhan radang usus yang membengkak. Bila terjadi gejala usus buntudalam
waktu tiga hari berturut-turut, penderita harap segera menghubungi dokter atau datang ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis sehingga
bisa langsung dioperasi, akan tetapi jika gejala usus buntu
dibiarkan lebih dari satu minggu, maka perawatan medis serius sangat diperlukan
untuk meredakan radang usus yang terjadi sebelum penderita melakukan operasi penyembuhan.
f)
Batu empedu
Batu
empedu adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran empedu.
Hal ini terjadi karena adanya endapan di saluran empedu. Dalam hal ini, batu empedu dapat dihilangkan
dengan beberapa cara. misalnya, dengan cara pemberian obat yang mengandung asam
dan garam empedu; ditembak dengan sinar laser; dan diangkat bersama kantong
empedunya.
g) Disentri
Disentri
disebabkan karena infeksi bakteri atau amuba. Gejala penyakit ini adalah
buang air besar bercampur darah.
Penanganan
1. Perhatikan
keadaan umum anak, bila anak appear toxic, status gizi kurang, lakukan
pemeriksaan darah (bila memungkinkan disertai dengan biakan darah) untuk
mendeteksi adanya bakteremia. Bila dicurigai adanya sepsis, berikan terapi
sesuai penatalaksanaan sepsis pada anak. Waspadai adanya syok sepsis. 2.
Komponen terapi disentri : a. Koreksi dan maintenance cairan dan
elektrolit. b. Diet c. Antibiotika d. Sanitasi
a. Koreksi dan
maintenance cairan dan elektrolit
Seperti pada
kasus diare akut secara umum, hal pertama yang harus diperhatikan dalam
penatalaksanaan disentri setelah keadaan stabil adalah penilaian dan koreksi
terhadap status hidrasi dan keseimbangan elektrolit.
b. Diet
Anak dengan
disentri harus diteruskan pemberian makanannya. Berikan diet lunak tinggi
kalori dan protein untuk mencegah malnutrisi. Dosis tunggal tinggi vitamin A
(200.000 IU) dapat diberikan untuk menurunkan tingkat keparahan disentri,
terutama pada anak yang diduga mengalami defisiensi. Untuk mempersingkat
perjalanan penyakit, dapat diberikan sinbiotik dan preparat seng oral8,9. Dalam
pemberian obat-obatan, harus diperhatikan bahwa obat-obat yang memperlambat
motilitas usus sebaiknya tidak diberikan karena adanya risiko untuk
memperpanjang masa sakit.
c. Antibiotika
• Anak dengan disentri
harus dicurigai menderita shigellosis dan mendapatkan terapi yang sesuai.
Pengobatan dengan antibiotika yang tepat akan mengurangi masa sakit dan
menurunkan risiko komplikasi dan kematian. • Pilihan utama untuk Shigelosis
(menurut anjuran WHO) : Kotrimoksazol (trimetoprim 10mg/kbBB/hari dan
sulfametoksazol 50mg/kgBB/hari) dibagi dalam 2 dosis, selama 5 hari. • Dari
hasil penelitian, tidak didapatkan perbedaan manfaat pemberian kotrimoksazol
dibandingkan plasebo10. • Alternatif yang dapat diberikan : o Ampisilin
100mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis o Cefixime 8mg/kgBB/hari dibagi dalam 2
dosis o Ceftriaxone 50mg/kgBB/hari, dosis tunggal IV atau IM o Asam nalidiksat
55mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis. • Perbaikan seharusnya tampak dalam 2
hari, misalnya panas turun, sakit dan darah dalam tinja berkurang, frekuensi
BAB berkurang, dll. Bila dalam 2 hari tidak terjadi perbaikan, antibiotik harus
dihentikan dan diganti dengan alternatif lain. • Terapi antiamebik diberikan
dengan indikasi : o Ditemukan trofozoit Entamoeba hystolistica dalam
pemeriksaan mikroskopis tinja. o Tinja berdarah menetap setelah terapi dengan 2
antibiotika berturut-turut (masing-masing diberikan untuk 2 hari), yang
biasanya efektif untuk disentri basiler. • Terapi yang dipilih sebagai
antiamebik intestinal pada anak adalah Metronidazol 30-50mg/kgBB/hari dibagi
dalam 3 dosis selama 10 hari. Bila disentri memang disebabkan oleh E.
hystolistica, keadaan akan membaik dalam 2-3 hari terapi.
d. Sanitasi
Beritahukan
kepada orang tua anak untuk selalu mencuci tangan dengan bersih sehabis
membersihkan tinja anak untuk mencegah autoinfeksi.
h) Kanker
Kanker
usus besar terjadi, karena pola makanan yang tidak sehat. Gejala yang
timbul adalah adanya darah pada feses.Cara mengobatinya yaitu dioperasi.
5.
Penyakit pada Sistem Pernapasan Manusia
Sistem pernapasan pada manusia adalah salah satu sistem organ yang
sangat penting. Karena jika manusia tidak bernapas selama beberapa menit, maka
dia akan mati. Sama seperti sistem organ yang lain, sistem
pernapasan pada manusia juga bisa mengalami gangguan atau
kelainan yang mempengaruhi sistem itu sendiri.
1.Faringitis
Faringitis adalah radang pada faring
karena infeksi sehingga timbul rasa nyeri pada waktu menelan makanan
ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi
bakteri atau virus. Bakteri yang biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus
pharyngitis. Peradangan juga dapat terjadi karena terlalu banyak merokok,
ditandai dengan rasa sakit saat menelan dan rasa kering di kerongkongan.
2.Asma
Asma adalah kelainan penyumbatan
saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi seperti debu, bulu, ataupun
rambut. Global Initiative for Asthma, sebuah lembaga nirlaba internasional untu
penanggulangan asma, mendefinisikan asma sebagai gangguan pada selaput pipa
udara yang menyalurkan udara ke dalam paru-paru. Pada penyakit asma, paru-paru
tidak dapat menyerap oksigen secara optimal. Asma ditandai dengan kontraksi
yang kaku dari bronkiolus yang menyebabkan kesukaran bernapas. Asma dikenal
dengan bengek yang disebabkan oleh hipersensitivas bronkiolus (disebut asma
bronkiale) terhadap benda-benda asing di udara. Asma merupakan penyempitan
saluran pernapasan utama pada paru-paru. Kelainan ini tidak menular dan
bersifat genetis atau bawaan seseorang sejak lahir. Kelainan ini juga dapat
kambuh jika suhu lingkungan cukup rendah atau keadaan dingin, udara kotor,
alergi, dan stres (tekanan psikologis).
Hampir separuh jumlah penderita mendapat asma karena alergi
ataupun sistem pernafasan yang terlalu sensitif terhadap debu, obat, makanan,
dan minuman.Pola hidup tidak sehat turut mempengaruhi timbulnya penyakit asma,
seperti merokok dan stress.
Asma adalah penyakit sistem pernapasan manusia yang paling banyak
di derita di dunia. Di tahun 2010, penderita asma di seluruh dunia berkisar 300
juta orang. Sementara jumlah penderita asma di Indonesia mencapai 12 juta orang
atau kurang lebih 6 % dari jumlah seluruh penduduk Indonesia. Asma bukanlah
penyakit menular, sehingga jika ada salah satu anggota keluarga yang terserang
asma, anggota lain tidak perlu panik.
Gejala penyakit Asma antara lain:
1.
Nafas yang
berbunyi ngiiik ... ngiiik.
2.
Mengalami sesak
napas sehingga bernapas dengan tersenggal-senggal.
3.
Nafas pendek,
biasanya hanya terjadi ketika berolahraga.
4.
Badan terlihat
letih dan lesu serta kurang bersemangat.
5.
Rasa sesak dan
berat di dada.
6.
Mengalami kesulitan
untuk tidur dengan nyenyak.
7.
Batuk-batuk hanya
pada malam hari dan cuaca dingin.
8.
Mudah terkena
alergi seperti udara dingin, debu, atau jenis makanan tertentu.
9.
Serangan asma
yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya
dalam mengatur pernafasan.
10.
Mudah lelah
ketika melakukan aktivitas fisik.
Apabila gejala-gejala tersebut muncul, maka seseorang yang
menderita asma akan kesulitan untuk melakukan pernapasan dikarenakan adanya
kontraksi pada otot-otot bronkul yang mengakibatkan penyempitan pada saluran
pernapasan.
Saat serangan asma terjadi, biasanya penderita kronis diberikan
obat semprot yang mengandung epinefrine atau isoproterenol yang dapat
dihisap dengan segera saat terjadi serangan asma. Untuk tingkat akut, epinefrin
tidak lagi disemprotkan, namun diinjeksikan (disuntik) ke dalam tubuh
penderita.
Jika tidak ada epinefrine, penderita dapat ditolong sementara
dengan memberikan minuman hangat atau menghirup uap air panas. Bisa juga dengan
memberikan hembusan angin segar dari kipas angin untuk membantu proses
pernapasan penderita. Penyakit asma mungkin tidak dapat dihilangkan dari sistem
pernapasan manusia, namun penyakit ini dapat dikontrol agar gejala dan
serangannya tidak mengganggu aktivitas bekerja.
Cara
mencegah penyakit Asma:
1.
Jangan tinggal
ditempat yang kotor yang sudah kotor karna polusi
2.
Jangan memelihara
binatang yang bulunya banyak dan halus. Misalnya kucing, kelinci, dan
sebagainya
3.
Selalu memakai
baju hangat dan selendang leher saat cuaca sedang dingin
4.
Jangan terlalu
banyak melakukan olahraga yang membutuhkan napas panjang bila napas tidak kuat.
Sekitar 50 % penderita asma melakukan terapi pengobatan
alternatif, namun belum cukup bukti yang memastikan bahwa terapi-terapi
tersebut efektif mengobati asma.
3. Influenza (Flu)
Penyakit influenza disebabkan oleh
virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat,
bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal. Influenza merupakan suatu penyakit
infeksi akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh demam, gigil, sakit
otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk yang
tidak berdahak. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh
sendiri.
Penyakit ini merupakan penyakit yang paling sering menyerang
sistem pernapasan pada manusia di seluruh dunia. Flu diakibatkan oleh virus RNA
dari keluarga Orthomyxoviridae. Gejala umum flu adalah badan menggigil, deman,
mata berair, hidung tersumbat kepala berat, disertai batuk, dan nyeri di
beberapa bagian tubuh.
Influenza merupakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat di
masyarakat. Walaupun ringan tetapi penyakit ini dapat berbahaya bagi usia
sangat muda dan usia tua dimana terdapat keterbatasan fungsi pernafasan.
Penyakit ini terutama terjadi pada musin dingin di negara bermusim dingin dan
di musim hujan pada negara-negara tropis.Mahluk hidup tempat berkembang dan
menyebarkan influenza ini adalah manusia sendiri. Diduga bahwa hewan lain
seperti burung, babi, dan kuda memegang peranan dalam menciptakan jenis virus
influenza dengan jenis yang berbeda akibat adanya mutasi di hewan-hewan
tersebut. Penyebaran virus influenza ini melalui tetesan air liur pada saat
batuk dan melalui partikel yang berasal dari sel hidung yang melayang di udara
terutama di ruangan tertutup.
Pengobatan terbaik flu adalah istirahat karena flu lebih sering
diakibatkan menurunnya daya tahan tubuh karena kelelahan. Minum air yang banyak
dan hangat dapat membantu meringankan gejala flu. Vitamin C dosis tinggi (500
mg) dapat diberikan untuk membantu tubuh meningkatkan kekebalan tubuh.
Penyebab influenza adalah virus yang menginfeksi jaringan saluran
nafas bagian atas. Terdapat 3 jenis virus yang di kenal yaitu A,B, dan C. Virus
tipe A akan menyebabkan gejala yang berat, menyebar secara cepat dan dapat
menyebabkan infeksi di suatu negara atau wilayah (pandemi). Virus tipe B akan
menyebabkan gejala yang lebih ringan dan penyebarannya tidak secepat virus tipe
A. Virus tipe C hanya memberikan gejala yang ringan saja. Perbedaan dari virus
ini dapat diketahui melalui pemeriksaan dari cairan ludah dengan mempergunakan
test secara genetik.
Obat analgesik dan asetaminofen bisa diberikan agar flu cepat
hilang. Flu yang biasa menyerang orang dewasa dan anak kecil sekalipun tidak
terlalu berbahaya. Hanya saja kini ketakutan akan flu menjadi lebih tinggi,
terutama sejak mencuatnya kasus flu burung mulai awal tahun 2000-an, dan
ternyata lebih menyebabkan kerusakan parah daripada flu Spanyol yang pernah
menjadi epidemi di tahun 1980-an.
Transmisi virus melalui udara dan air ludah sangat bergantung dari
jumlah virus yang terkandung didalamnya. Dari hasil penelitian apabila
didapatkan 10 virus / air ludah sebanyak 50% orang yang terkena air ludah ini
akan menderita influenza. Virus akan melekat pada sel permukaan di rongga
hidung dan saluran nafas.
Tanda-tanda gejala flu yang tidak biasa ini hampir sama dengan flu
biasa, namun dengan intensitas yang lebih tinggi. Pada kasus flu burung, gejala
demam bisa sangat tinggi dan tiba-tiba. Badan bisa menggigil hebat. Gejala-gejala
flu yang tidak biasa ini tentu harus ditangani secepatnya oleh medis.
Setelah virus berhasil masuk kedalam sel, dalam beberapa jam akan
mengalami replikasi dan menuju ke permukaan sel sehingga dapat meninggalkan sel
yang sudah rusak untuk masuk ke sel yang baru, baik sel yang berada di
sebelahnya atau menempel pada air ludah dan menyebar melalui udara.
Gejala pada penderita Influenza, umumnya pasien mengeluh demam,
sakit kepala, sakit otot, batuk , pilek, terkadang disertai sakit pada waktu
menelan dan serak. Gejala ini dapat didahului oleh lemah badan dan rasa
dingin.Pada kondisi ini biasanya sudah didapatkan gambaran kemerahan pada
tenggorokan.
Gejala-gejala diatas dapat terjadi beberapa hari dan hilang dengan
sendirinya. Tubuh memiliki kemampuan untuk menghilangkan virus dan bakteri yang
berbahaya melalui sistem pertahanan tubuh degnan sel darah putih, tetapi
pertahanan ini akan baik apabila kondisi tubuh baik pula. Setelah masa
penghancuran virus dan bakteri berbahaya tubuh membutuhkan waktu untuk
memperbaiki kerusakan-kerusakan yang telah terjadi sehingga akan terasa lemas
dan lemah.
4. Emfisema
Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan
pembengkakan pada paru-paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara. Emfisema
disebabkan hilangnya elastisitas alveolus. Emfisema membuat penderita sulit
bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas. Asap rokok dan
kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada
paru-paru ini. Gejala yang ditimbulkan:
1.
Nafsu makan yang
menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita emfisema.
2.
Sesak dada
3.
Batuk kronis
4.
Kelelahan
5.
Sesak napas dalam
waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa digunakan
penderita sesak napas.
Cara mencegah penyakit Emfisema:
1.
Penderita adalah
perokok aktif, berhenti merokok dapat membantu mencegah penderita dari penyakit
ini.
2.
Jika emfisema
sudah menjalar, berhenti merokok mencegah perkembangan penyakit. Pengobatan
didasarkan pada gejala yang terjadi, apakah gejalanya ringan, sedang atau
berat.
3.
Perlakuan
termasuk menggunakan inhaler, pemberian oksigen, obat-obatan dan kadang-kadang
operasi untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.
Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit
ini. Berhenti merokok juga sangat penting.
5. Bronkitis
Bronkitis berupa peradangan pada
selaput lendir dari saluran bronkial. Sementara itu, pleuritis
adalah peradangan pada pleura, lapisan pelindung yang membungkus paru-paru. Laringitisadalah
pembengkakan di laring, sedangkan sinusitisadalah pembengkakan pada sinus atau rongga
hidung. Peradangan-peradangan tersebut dapat terjadi karena berbagai hal, di
antaranya karena infeksi oleh mikroorganisme. Peradangan juga dapat terjadi
karena tubuh merespons terhadap zat atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh
sehingga terjadi reaksi alergik. Gejala-gejala peradangan tersebut secara umum
adalah batuk-batuk, demam, sulit menelan, dan sakit di dada. Penyakit bronkitis
dapat dikenali melalui gejala-gejala berikut ini.
1.
Batuk berdahak.
2.
Sering sesak
napas.
3.
Flu yang
berkepanjangan.
4.
Mengi.
5.
Tubuh mudah
lelah.
6.
Pembengkakan pada
pergelangan kaki.
7.
Timbul warna
kemerahan pada wajah, telapak tangan, dan selaput lendir.
8.
Kepala terasa
sakit.
9.
Penglihatan
tampak kabur.
6. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit
saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada
paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat
silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat
asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes
juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Penyakit yang disebabkan oleh Asbestosis diantaranya:
1. Plakpleura (kalsifikasi)
2. Mesoteliome maligna
3. Efusi pleura
Cara mencegah penyakit Asebstosis:
1. Kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja
2. Para pekerja yang berhubungan dengan Asbes,
dianjurkan untuk berhenti merokok
7. Sinusitis
Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga
hidung atau sinus paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi
bakteri, jamur, virus, menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan
rokok, dan infeksi pada gigi.
Berikut ini beberapa gejala yang dapat dikenali pada seseorang yang menderita penyakit sinusitis.
Berikut ini beberapa gejala yang dapat dikenali pada seseorang yang menderita penyakit sinusitis.
1.
Hidung tersumbat
dan terasa geli atau gatal.
2.
Tercium bau tidak
sedap pada hidung ketika bernapas.
3.
Sering bersin.
4.
Hidung
mengeluarkan ingus kental yang berwarna putih atau kekuning-kuningan.
5.
Kepala terasa
sakit seperti ada yang menekan.
Penyakit sinusistis dapat dicegah dengan cara selalu menjaga daya
tahan tubuh, menghilangkan kebiasan merokok, dan memperbanyak mengonsumsi
buah-buahan.
8. Tuberculosis (TBC)
TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini dapat
menyerang seluruh organ tubuh manusia, namun yang paling sering diserang adalah
paru-paru (maka secara umum sering disebut sebagai penyakit paru-paru / TB
Paru-paru). Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus
terdapat bintil-bintil. Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen yang
terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding alveolus. Jika bagian
paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan paru-paru mengecil.
Akibatnya napas penderita terengah-engah. Keadaan ini menyebabkan:
1. Peningkatan kerja sebagian otot pernapasan
yang berfungsi untuk pertukaran udara paru-paru
2. Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas
pernapasan
3. Mengurangi luas permukaan membran pernapasan,
yang akan meningkatkan ketebalan membran pernapasan sehingga menimbulkan
penurunan kapasitas difusi paru-paru
TBC dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang
terinfeksi oleh bakteri tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal
ini disebut latent tuberculosis. Apabila penderita latent
tuberculosis tidak menerima pengobatan maka akan berkembang manjadi
active tuberculosis. Active tuberculosis adalah
kondisi di mana sistem kekebalan tubuh tidak mampu untuk melawan bakteri
tuberculosis yang terdapat dalam tubuh, sehingga menimbulkan infeksi terutama
pada bagian paru-paru.
Gejala-gejala penyakit TB Paru adalah: batu berdahak selama tiga
minggu atau lebih, dalam dahak pernah didapati bercak darah, demam selama satu
bulan lebih terutama pada siang dan sore, menurunnya nafsu makan dan juga berat
badan, sering berkeringat saat malam, dan sesak nafas.
Menurut WHO, kurang lebih 33 % penduduk dunia telah terinfeksi
kuman tuberkulosis, dan hampir sepertiga orang yang terinfeksi berada di Asia
Tenggara. Pada tahun 2010, ditemukan 8,8 juta kasus baru tuberkulosis di
seluruh dunia. 1,4 juta diantarnya berakhir dengan kematian.
Di Indonesia, kurang lebih ada 500.000 kasus baru TB setiap
tahunnya. Sepertiganya meninggal dunia. Besarnya jumlah kematian akibat TB
membuat Indonesia menduduki peringkat tiga jumlah dan kasus kematian penderita
TB yang merupakan penyakti menular ini. TBC dapat di atasi dengan terapi.
Terapi TBC yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Pengguna vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin). Vaksin BCG diberikan mulai
dari bayi. Perlindungan yang diberikan oleh vaksin BCG dapat bertahan untuk 10
– 15 tahun, sehingga pada usia 12 – 15 tahun dapat dilakukan vaksinasi ulang.
2. Pengobatan pada pasien latent tuberculosis.
3. Pengobatan pada active tuberculosis dengan
menggunakan antibiotik selama kurang lebih 6 bulan tidak boleh putus.
Penularan TB paling banyak dan paling mudah melalui udara. Itulah
mengapa organ yang pertama kali diserang tuberkulosis adalah sistem pernapasan
manusia terutama paru-paru. Tuberkulosis dapat menjadi penyakit kronis yang
menyebabkan jaringan luka yang cukup luas di paru-paru.
Tuberkulosis dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh, mulai dari
sistem saraf, sistem getah bening, hingga tulang dan persendian. Tuberkulosis
tulang disebut juga tuberkulosis milier.Orang-orang yang beresiko tinggi
terkena tuberkulosis adalah orang-orang pengguna narkotika, para petugas medis
dan orang-orang yang bekerja di rumah sakit.
Resiko penularan pada orang yang merokok lebih besar dua kali
lipat daripada orang yang tidak merokok. Demikian juga dengan orang yang kecanduan
alkohol dan penderita diabetes melitus, resiko penularan tuberkulosis menjadi
tiga kali lipat dari orang biasa.
Dahak ataupun bersin yang dikeluarkan oleh penderita TB banyak
mengandung bakteri Mycobacterium tuberculosis. Anak-anak dengan kekebalan tubuh
belum sempurna sangat rentan terhadap penularan TB, terlebih jika mereka berada
dalam satu lingkungan penderita TB. Untuk pencegahan penularan TB pada
anak-anak, imunisasi BCG adalah imunisasi yang wajib selain hepatitis B, Polio,
DPT, dan campak.
Pengobatan yang rutin dan berhasil minimal memakan waktu 6
bulan, namun ketidaksabaran dan ketidakpatuhan penderita dalam pengobatan,
membuat penyakit TB kadang sulit diberantas. Pengobatan yang umum digunakan
melawan tuberkulosis adalah menggukan antibiotik jenis isoniazid dan
rifampisin. Orang dengan penyakit tuberkulosis aktif biasannya diberikan dua
macam pengobatan antibiotik, hal ini untuk mencegah terjadinya resistensi
bakteri terhadap antibiotik. Tinggkat penularan penyakitsistem pernapasan manusia tuberkulosis sangat tinggi
karena rendahnya kualitas lingkungan.
Pencegahan terbaik tuberkulosis adalah dengan menjaga lingkungan
tetap bersih dan sehat. Kualitas udara yang buruk memperparah penderita
tuberkulosis. Penderita tuberkulosis juga harus dijauhkan dari anak-anak.
9.Pneumonia
Pneumonia atau Logenstekingyaitu penyakit radang paru-paru yang
disebabkan oleh Diplococcus pneumoniae. Akibat
peradangan alveolus dipenuhi oleh nanah dan lender sehingga oksigen sulit
berdifusi mencapai darah. Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau
peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur
ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab
menyerap oksigen dari atmosfer menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan.
Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru
atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau
terlalu banyak minum alkohol.Namun penyebab yang paling sering ialah serangan
bakteria streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus.
Penyakit Pneumonia sering kali diderita sebagian besar orang yang
lanjut usia (lansia) dan mereka yang memiliki penyakit kronik sebagai akibat
rusaknya sistem kekebalan tubuh (Imun), akan tetapi Pneumonia juga bisa
menyerang kaula muda yang bertubuh sehat. Saat ini didunia penyakit Pneumonia
dilaporkan telah menjadi penyakit utama di kalangan kanak-kanak dan merupakan
satu penyakit serius yang meragut nyawa beribu-ribu warga tua setiap tahun.
Terjadinya penyakit pneumonia yaitu gejala yang berhubungan dengan
pneumonia termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas.Sedangkan
tanda-tanda menderita Pneumonia dapat diketahui setelah menjalani pemeriksaan
X-ray (Rongent) dan pemeriksaan sputum.Cara penularan virus atau bakteri
Pneumonia sampai saat ini belum diketahui pasti, namun ada beberapa hal yang
memungkinkan seseorang beresiko tinggi terserang penyakit Pneumonia. Hal ini
diantaranya adalah :
1.
Orang
yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS dan para
penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus. Begitupula
bagi mereka yang pernah/rutin menjalani kemoterapy (chemotherapy) dan meminum
obat golongan Immunosupressant dalam waktu lama, dimana mereka pada umumnya
memiliki daya tahan tubuh (Immun) yang lemah.
2.
Perokok
dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami irritasi pada saluran
pernafasan (bronchial) yang akhirnya menimbulkan secresi muccus (riak/dahak),
Apabila riak/dahak mengandung bakteri maka dapat menyebabkan Pneumonia.Alkohol
dapat berdampak buruk terhadap sel-sel darah putih, hal ini menyebabkan
lemahnya daya tahan tubuh dalam melawan suatu infeksi.
3.
Pasien
yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Pasien yang dilakukan
tindakan ventilator (alat bantu nafas) ‘endotracheal tube’ sangat beresiko
terkena Pneumonia. Disaat mereka batuk akan mengeluarkan tekanan balik isi
lambung (perut) ke arah kerongkongan, bila hal itu mengandung bakteri dan
berpindah ke rongga nafas (ventilator) maka potensial tinggi terkena Pneumonia.
4.
Menghirup
udara tercemar polusi zat kemikal. Resiko tinggi dihadapi oleh para petani
apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan zat kemikal (chemical) tanpa
memakai masker adalah terjadi irritasi dan menimbulkan peradangan pada paru
yang akibatnya mudah menderita penyakit Pneumonia dengan masuknya bakteri atau
virus.
5.
Pasien
yang lama berbaring. Pasien yang mengalami operasi besar sehingga
menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi merupakan salah satu resiko
tinggi terkena penyakit Pneumonia, dimana dengan tidur berbaring statis
memungkinkan riak/muccus berkumpul dirongga paru dan menjadi media
berkembangnya bakteri.
Penanganan dan pengobatan pada penderita Pneumonia tergantung dari
tingkat keparahan gejala yang timbul dan type dari penyebab Pneumonia itu
sendiri, antara lain:
1. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri akan
diberikan pengobatan antibiotik. Pengobatan haruslah benar-benar komplite
sampai benar-benar tidak lagi adanya gejala atau hasil pemeriksaan X-ray dan
sputum tidak lagi menampakkan adanya bakteri Pneumonia, jika tidak maka suatu
saat Pneumonia akan kembali diderita.
2. Pneumonia yang disebabkan oleh virus akan
diberikan pengobatan yang hampir sama dengan penderita flu, namun lebih
ditekankan dengan istirahat yang cukup dan pemberian intake cairan yang cukup
banyak serta gizi yang baik untuk membantu pemulihan daya tahan tubuh.
3. Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan
mendapatkan pengobatan dengan pemberian antijamur.
Disamping itu pemberian obat lain
untuk membantu mengurangi nyeri, demam dan sakit kepala. Pemberian obat anti
(penekan) batuk di anjurkan dengan dosis rendah hanya cukup membuat penderita
bisa beristirahat tidur, Karena batuk juga akan membantu proses pembersihan
secresi mucossa (riak/dahak) di paru-paru.
10. Dipteri
Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada
umumnya, disebabkan oleh Corynebacterium diphterial.
Pada tingkat lanjut, penderitanya dapat mengalami kerusakan selaput jantung,
demam, lumpuh, bahkan meninggal dunia.
11. Renitis
Renitis merupakan peradangan pada rongga hidung sehingga hidung
menjadi bengkak dan banyak mengeluarkan lendir. Gejala-gejala yang timbul pada
seseorang yang menderita renitis antara lain bersin-bersin, hidung gatal,
hidung tersumbat, dan berair (ingus encer). Renitis bisa timbul karena alergi
atau faktor lain.
12. InfeksiSaluranPernapasanAtas (ISPA)
Upper Respiratory tract Infection (URI) merupakan penyakit yang
menyerang sistem pernapasan manusia bagian atas, yaitu hidung, laring (tekak),
dan tenggorokan. Penyakit ini sering dijumpai pada masa peralihan cuaca.
Penyebab munculnya ISPA hampir sama dengan influenza, yaitu karena kekebalan
tubuh yang menurun.
Perubahan suhu yang ekstrim terutama pada masa pancaroba membuat
daya tahan tubuh menurun. Namun kadang virus dan bakteri turut berperan
menyebabkan ISPA. Lebih dari 200 jenis virus dapat menyebabkan ISPA, namun
virus yang paling sering menyerang adalah rinovirus. Selain itu masihada juga
coronavirus, parainfluenza virus, adenovirus, dan enterovirus.
Sedangkan bakteri yang dapat menyebabkan ISPA berasal dari jenis
Stafilokokus, Streptokokus, dan Pneumokokus.ISPA dibagi dalam tiga tingkat,
yaitu ringan, sedang, dan berat. Gejala ISPA ringan berupa batuk, suara serak,
hidung berlendir (mengeluarkan ingus), dan demam (atau suhu badan terasa
meningkat tidak seperti biasanya).
Gejala ISPA sedang berupa demam tinggi hingga 39 derajat celcius,
tenggorokan merah, pada kulit terdapat bercak-bercak berwarna merah menyerupai
campak, telinga sakit dan mengeluarkan darah, dan pernafasan berbunyi mendecit.
Sedangkan pada ISPA berat, gejala-gejalanya berupa bibir dan kulit mulai
membiru, kesadaran menurun, gelisah, dan pernafasan berbunyi keras.
Bentuk-bentuk ISPA antara adalah rhinitis (radang pada lubang
mukos hidung), rinosinusitis/sinusitis, nasofaringitis dan faringitis (radang
pada faring), epiglotitis (radang pada laring atas), laringitis,
laringotraceitis (radang pada laring dan trakea), dan trakeaitis (radang pada
trakea).
Rhinitis, faringitis, dan laringitis kadang disebut sebagai flu
biasa. Semua radang tersebut terjadi di sistem pernapasan manusia bagian atas.
Pengobatan ISPA sering menggunakan antibiotik walupun virus penyebab ISPA dapat
hilang dengan sendirinya seiring perbaikan kekebalan tubuh penderita.
Pemberian antibiotik adalah untuk mencegah terjadinya infeksi yang
lebih parah. Pada kasus ISPA dimana ingus dan dahak sudah berwara hijau,
antibiotik disarankan diberikan pada penderita karena dengan demikian sudah ada
infeksi karena bakteri. Obat-obatan analgesik juga dapat untuk mengobati
keluhan sakit kepala dan badan pegal penderita ISPA.Infeksi berlangsung kurang
lebih 14 hari.
Setelah itu penderita secara umum akan normal kembali. Namun
penderita dengan kelainan maupun komplikasi akan mendapat ISPA lebih lama. Jika
sudah demikian, penderita memang harus memeriksakan diri ulang ke dokter. Bagi
orang dewasa ISPA merupakan penyakit ringan dan biasa, namun bagi anak apalagi
bayi, penyakit ini merupakan ancaman serius yang dapat menyebabkan kematian.
ISPA mudah menyerang anak-anak karena kekebalan tubuh yang belum
sempurna. Sekitar 40 % - 60 % pasien anak ke Puskesmas karena keluhan ISPA.
Serangan ISPA pada bayi kurang dari dua bulan sangat dapat menyebabkan
kematian. Pada bayi, sistem pernapasan manusia belum sempurna. Kadang laring
harus bekerja keras agar bayi tidak tersedak.
13. KankerParu-Paru
Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel
kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan
dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah
kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru dan
kerusakan paru-paru.
Gejala-gejala umum penderita kanker paru-paru :
1.
Pembekakan di
wajah atau di leher
2.
Napas sesak dan
pendek-pendek
3.
Kehilangan nafsu
makan dan turunnya berat badan
4.
Kelelahan kronis
5.
Dahak berdarah,
berubaha warna dan semakin banyak
6.
Sakit kepala,
nyeri dengan sebab yang tidak jelas
7.
Batuk yang terus
menerus atau menjadi hebat
8.
Suara serak/parau
14. SARS
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)
adalah sebuah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus Coronavirus dari ordo Coronaviridae. Virus ini
menginfeksi saluran pernapasan. Gejalanya berbedabeda pada tiap penderita,
misalnya pusing, muntah-muntah, disertai panas tinggi dan batuk. Sementara itu,
gangguan yang tidak disebabkan oleh infeksi antara lain rinitis, yaitu peradangan pada membran lendir
(mukosa) rongga hidung. Banyaknya lendir yang disekresikan, mengakibatkan
peradangan. Biasanya, terjadi karena alergi terhadap suatu benda, seperti debu
atau bulu hewan.
15. Rinitis
Rinitis adalah radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh
virus, missal virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap
perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir meningkat.
16. Laringitis
Laringitis adalah radang pada laring. Penderita serak atau
kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak
merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.
17. Legionnaries
Legionnaries adalah penyakit paru-paru yang disebabkan bakteri
legionella pneumophilia. Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.
18. Tonsilitis
Tonsillitis adalah peradangan pada tonsil (amandel) sehingga
tampak membengkak, berwarna kemerahan, terasa lunak dan timbul bintik-bintik
putih pada permukaannya. Tonsilitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan
bakteri. Jika terjadi infeksi melalui mulut atau saluran pernapasan, tonsil
akan membengkak (radang) yang dapat menyebabkan penyempitan saluran pernapasan. Adapun gejala-gelaja tonsilitis adalah sebagai
berikut.
1.
Tenggorokan
terasa sakit.
2.
Terasa sakit saat
menelan.
3.
Tubuh mengalami
demam tinggi.
4.
Sering mengalami
muntah
5.
Mengalami
kesulitan saat bernapas
6.
Tidur mendengkur
7.
Nafsu makan
menurun
8.
Timbul bau tidak
sedap pada mulut
9.
Timbul nyeri di
sekitar otot
19. Asfiksi
Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan jaringan toksigen ke
jaringan yang disebabkan oleh terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah,
atau jaringan tubuh.
Asfiksi disebababkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan). Gejala penyakit Asfiksi:
Asfiksi disebababkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan). Gejala penyakit Asfiksi:
1. Pada fase dispneu / sianosis asfiksia
berlangsung kira-kira 4 menit. Fase ini terjadi akibat rendahnya kadar oksigen
dan tingginya kadar karbon dioksida. Tingginya kadar karbon dioksida akan
merangsang medulla oblongata sehingga terjadi perubahan pada pernapasan, nadi
dan tekanan darah. Pernapasan terlihat cepat, berat, dan sukar. Nadi teraba
cepat. Tekanan darah terukur meningkat.
2. Fase konvulsi asfiksia terjadi kira-kira 2
menit. Awalnya berupa kejang klonik lalu kejang tonik kemudian opistotonik.
Kesadaran mulai hilang, pupil dilatasi, denyut jantung lambat, dan tekanan
darah turun.
3. Fase apneu asfiksia berlangsung kira-kira 1
menit. Fase ini dapat kita amati berupa adanya depresi pusat pernapasan (napas
lemah), kesadaran menurun sampai hilang dan relaksasi spingter.
4. Fase akhir asfiksia ditandai oleh adanya
paralisis pusat pernapasan lengkap. Denyut jantung beberapa saat masih ada lalu
napas terhenti kemudian mati.
20. Hipoksia
Hipoksia yaitu gangguan pernapasan dimana
kondisi sindrom kekurangan oksigen pada pada jaringan tubuh yang terjadi akibat
pengaruh perbedaan ketinggian.Pada kasus yang fatal dapat menyebabkan kematian
pada sel-sel. Namun pada tingkat yang lebih ringan dapat menimbulkan penekanan
aktivitas mental (kadang-kadang memuncak sampai koma), dan menurunkan kapasitas
kerja otot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar