Selamat Datang Di Blog Alrinal Oktafiandi, WA: 082170390877 , Follow Instagram : @Alrinal_Oktafiandi

pesan pembuka

Sabtu, 11 Januari 2014

Psikoogi keperawatan



BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG
Sebagaimahasiswa program keperawatan, sudahseharusnyamengetahuitentangilmupsikologidalamkeperawatanpasienkarenaperanpsokologisseseorangselalumenyertaidiri, sejakmulaimerasakansakitkemudianmasukrumahsakithinggakeluardarirumahsakitdansembuh, peranpsikologisseseorangtersebutsangatbesar.Ada salah satu penelitian yang mengatakan 80 % orang sakit itu akibat tekanan psikologis”. Bermula dari hal tersebut mahasiswa keperawatan harus mempelajari ilmu psikologi walaupun materi yang didapat tidak sedalam mahasiswa psikologi, bahkan hanya sebagian kecil saja. Dalam praktiknya mahasiswa keperawatan selalu berinteraksi dengan pasien baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya pasien yang harus dihadapi dengan kondisi psikologis yang berbeda-beda membuat materi psikologi wajib dikuasai agar dapat memberikan rasa nyaman terhadap pasien dalam membantu penyembuhan pasien.

B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkanpokoklatar belakang yang telah diuraikan diatas ,dirumuskanberdasarkanpertanyaan-pertanyaansebagaiberikut:
1.      Apakah definisi psikologi keperawatan ?
2.      Apa peran dan bentuk pelaksanaan psikologi dalam dunia keperawatan?
3.      Apakah ciri – ciri   psikologi keperawatan?

C.     TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
1.      Menjelaskan definisi atau pengertian dari psikologi.
2.      Menjelaskan peran dan bentuk pelaksanaan psikologi dalam dunia keperawatan.
3.      Menjelaskan ciri – ciri psikologi keperawatan.















BAB II
PEMBAHASAN
A.     DEFINISI  PSIKOLOGI KEPERAWATAN
Psikologi berasal dari kata Psyche = JiwadanLogos = Ilmu.Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Perbedaan Psikologi dengan Ilmu Jiwayaitu, psikologiadalahistilahuntukilmupengetahuan yang diperoleh secara sistematis dan menggunakan metode ilmiah; sedangkanilmujiwamenurutnorma-normailmiah modern yang merupakanistilahdalambahasaindonesiaberisisegalapemikiran, tanggapan, khayalan, danspekulasimengenaiilmujiwapadaumumnya. Berikutinipengertianpsikologimenurutparaahli :
1.      S. Freud :Psikologiadalahilmutentangketidaksadaranmanusia.
2.      Descartes dan Wundt (Davidoff, 1981) :Psikologiadalahilmutentangkesadaranmanusia.
3.      Branca (1964) &Sartain DKK (1967) :Psikologiadalahilmutentangtingkahlaku (overt behavior &  inner behavior).
4.      Woodworth & Marquis (1975) : Psikologi adalah ilmu tentang aktivitas -aktivitas individu (motorik, kognitif dan emosional).
5.      Morgan dkk (1984) : Psikologi adalah ilmu tentang tingkah laku manusia dan hewan.

B.     PERAN DAN BENTUK PELAKSANAAN PSIKOLOGI DALAM DUNIA KEPERAWATAN

Berikutperananpsikologidalamkeperawatan:
1.      Terjalinnyahubungan interpersonal.
Hubungan interpersonal didukungolehketerbukaanperawat.Perawatmembukadiritentangpengalaman yang bergunauntukterapiklien.Tukarmenukarpengalamaninimemberikankeuntunganpadaklienuntukmendukungkerjasamadanmemberidukungan.Melaluipenelitiaanditemukanbahwapeningkatanketerbukaanantaraperawatdanklienmenurunkantingkatkecemasanperawatdanklien.
Tujuanterjalinnyahubungan interpersonal antara lain:
§  Menyenangkanhatiklien.
§  Mengetahuidanmengertipembicaraan.
§  Memberikan rasa puaspadaklien.
§  Memberikan rasa amanpadapembicara.
§  Menunjukkan rasa salingpercaya.
§  Menghargaipembicaraan.
2.      Komunikasi yang baikantaraperawatdenganklien (empati).
Rasakanapa yang dirasakanklien. Perawat yang merasakanapa yang dirasakanklienakanmampumengkomunikasikandenganseluruhsikaptubuhnyakepadaklien. Perawatmenyampaikanbahwaiasungguhmengertiperasaan, tingkahdanpengalamanklien, danmengkomunikasikanpengertianitukepadaklien. Sehinggaklienmerasabahwaiadimengerti. Melaluipenelitian, Mansfield mengidentifikasiperilaku verbal dan non verbal yang menunjukkantingkatempati yang tinggisebagaiberikut:
a.       Memperkenalkandiridenganklien.
b.      Kepaladanbadanmembungkukkearahklien.
c.       Respon verbal terhadappendapatklien, khususnyapadakekuatandansumberdayaklien.
d.      Kontakmatadanresponpadatanda non verbal klien, misalnya nada suara, gelisah, ekspresiwajah.
e.       Tunjukkanperhatian, minat, kehangatanmelaluiekspresiwajah.
f.        Nada suarakonsistendenganekspresiwajahdanrespon verbal.
3.      Adanya rasa salingpercayaantaraperawatdanklien.
Rasa salingpercayasangatdibutuhkangunatercipta rasa percayabahwasegala yang dilakukanperawatadalahuntukkesembuhan, kenyamanandankeamanankliensehinggatidakterjadisalahpahamantaratugas-tugasperawatpadaklien.Selainituantaraperawatdankliendapatterciptakedekatanlayaknyakeluargasendiri.Hal iniberguna agar tercipta rasa nyamandanamanpadaklien.
4.      Adanyamotivasi yang munculdariperawatuntukmempercepatkesembuhanklien.
Motivasi yang datangdariperawatuntukklienantara lain:
a)    Menghindarisikapnegatif.
Contoh :
·        Menyatakanhal-hal yang dapatmenimbulkankekhawatirandankeputusasaan.
·        Menyinggungpasien.
·        Berkatakasar.
·        Merasajijikatauaneh.

b)      Menghiburklien.
Contoh :
·        Menjagaselera humor.
·        Mengajakklienuntukbersendagurau.
c)      Meyakinkankesembuhanklien.
Contoh :
·        Berdo’auntukkesembuhanklien.
·        Menyapadengansenyuman.

Psikologi Keperawatan dikembangkan untuk memahami pengaruh psikologis terhadap bagaimana seseorang menjaga dirinya agar tetap sehat, dan mengapa mereka menjadi sakit dan untuk menjelaskan apa yang mereka lakukan saat mereka jatuh sakit. Selain mempelajari hal-hal tersebut di atas, psikologi keperawatan mempromosikan intervensi untuk membantu orang agar tetap sehat dan juga mengatasi kesakitan yang dideritanya.
Psikologi keperawatan tidak mendefinisikan “sehat” sebagai tidak sakit. Sehat dilihat sebagai pencapaian yang melibatkan keseimbangan antara kesejahteraan fisik, mental dan sosial. Psikologi keperawatan mempelajari seluruh aspek kesehatan dan sakit sepanjang rentang hidup. Psikologi keperawatanberfokus pada pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, seperti bagaimana mendorong anak mengembangkan kebiasaan hidup sehat, bagaimana meningkatkan aktivitas fisik, dan bagaimana merancang suatu kampanye yang dapat mendorong orang lain memperbaiki pola makannya.
Psikologi keperawatan juga mempelajari aspek-aspek psikologis dari pencegahan dan perawatan sakit. Seorang psikolog kesehatan misalnya, membantu mereka yang bekerja di lingkungan yang memiliki tingkat stress yang tinggi untuk mengelola stress dengan efektif, sehingga tekanan yang dialami di lingkungan kerja tidak mempengaruhi kesehatan mereka. Seorang psikolog kesehatan juga dapat bekerja dengan mereka yang sedang menderita suatu penyakit agar dapat menyesuaikan mental dan fisik mereka dengan penyakit tersebut atau untuk mematuhi treatment yang dirancang oleh dokter yang merawatnya.
Psikologi keperawatan juga berfokus pada etiologi dan kaitannya dengan kesehatan, sakit dan disfungsi. Etiologi merujuk pada asal dan penyebab sakit, dan psikolog kesehatan secara khusus tertarik pada faktor-faktor perilaku dan sosial yang menyumbang kesehatan dan sakit dan disfungsi. Faktor-faktor tersebut meliputi kebiasaaan yang merusak atau menunjang kesehatan seperti konsumsi alkohol, merokok, olahraga, mengenakan sabuk pengaman, dan cara-cara ‘berkawan’ dengan stress.
Peranan Psikologi dalam dunia keperawatan sangat besar. Hal tersebut disebabkan karena peran psokologis seseorang selalu menyertai diri, sejak mulai merasakan sakit kemudian masuk rumah sakit hingga keluar dari rumah sakit dan sembuh. Psikologi keperawatan menganalisa dan berusaha meningkatkan system perawatan kesehatan dan merumuskannya dalam kebijakan kesehatan.Selain itu, dengan ilmu psikologi kita dapat lebih memahami kepribadian dan tingkah laku pasien sehingga kita dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan sudut pandang yang berbeda.


C.     CIRI – CIRI   PSIKOLOGI KEPERAWATAN

1. Mempunyaiobjektertentu
·        Obyek material = Manusia
·        Obyek formal = Jiwa/psikis

2.      Metodependekatan/penelitiantertentu
3.      Sistematika yang teratur
4.      Mempunyaisejarahatauriwayattertentu.

D.    CONTOH APLIKASI  PSIKOLOGI KEPERAWATAN

1.      Mengadakan deskripsi (menggambarkan secara jelas masalah yang dipersoalkan).
2.      Menerangkan (menjelaskan keadaan yang mendasari terjadinya peristiwa tersebut).
3.      Menyusun teori (mencari dan merumuskan hubungan keadaan satu dengan keadaan lainnya).
4.      Prediksi (meramalkan gejala atau peristiwa yang akan terjadi).
5.      Pengendalian (mengatur peristiwa atau gejala).









BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Peranan Psikologi dalam dunia keperawatan sangat besar. Hal tersebut disebabkan karena peran psikologis seseorang selalu menyertai diri, sejak mulai merasakan sakit kemudian masuk rumah sakit hingga keluar dari rumah sakit dan sembuh, peran psikologis seseorang tersebut sangat besar. Selain itu, dengan ilmu psikologi kita dapat lebih memahami kepribadian dan tingkah laku pasien sehingga kita dapat menyeleseikan masalah tersebut dengan sudut pandang yang berbeda.

B.     Saran
Dalampenulisanmakalah inipenulisbanyakkesalahanataupunkekuranganuntukitupenulismembutuhkankritikdan saran daripembacagunauntukmembangundanmemperbaiki  demi kesempuraanmakalah ini.











DAFTAR PUSTAKA

diaksestgl 29 November 2013 pkl. 17.50 WIB

diaksestgl1 Desember 2013pkl. 17.50 WIB

Arif, Syamsir. 1987. Psikologi Keperawatan. Jakarta :PHiβETA.
Saputra, Ade. 2001. Ilmu Psikologi Paramedis. Bandung: PustakaSetia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar